Hizib atau ajian yakni salah satu doa-doa atau lafal yang diamalkan untuk mengatasi suatu keadaan tertentu. Hizib Bahr dibentuk oleh Syaikh Abu Al Hasan al-Syadzili yang merupakan aktivis Tarekat Syadziliyah. Ia merupakan seorang penganut aliran sufi yang terkenal. Sementara khasiat Hizib Bahr yang dibuatnya pun tidak kalah terkenal. Yaitu bisa menghindarkan diri dari serangan gaib, kebal akan senjata tajam serta kemampuan untuk menundukkan atau mengalahkan musuh yang menyerang.
Manfaat mengamalkan Hizib Bahr apabila dilakukan secara kontinu dipercaya akan terlindungi dari segala bala dan mara bahaya. Tidak hanya bermanfaat pada keadaan genting menyerupai peperangan, Hizib Bahr juga melindungi diri atau daerah tinggal dari niat jelek orang jahat. Misalnya, jikalau ada yang hendak mencuri di rumah , dengan Hizib Bahr, maka niatan jelek tersebut biasanya akan gagal dengan sendirinya. Tentu bagaimana dan menyerupai apa khasiatnya yakni hanya bila Anda meyakini.
Sejarah Hizib Bahr berdasarkan sumber yang terpercaya dibentuk pada ketika Syaikh Abu Al Hasan al-Syadzili sedang berlayar di bahari Merah. Kemudian bahtera berhenti selama berhari-hari ditengah bahari alasannya yakni tidak ada angin bertiup sama sekali. Lalu diceritakan bahwa Syaikh Al Syadzili melihat Rasullullah yang menuntun dia melafadzkan doa-doa. Setelah itu, usai doa-doa tiba-tiba angin kembali bertiup sehingga bisa mendorong bahtera yang tadinya tak bergerak ditengah laut. Karena itu doa ini disebut Hizib Bahr atau senjata laut.
Khasiat Hizib Bahr akhirnya sangat akrab dengan benda air atau laut. Hal ini alasannya yakni sejarah asal mula doa ini terjadi. Dengan melafaldkan Hizib Bahr maka musuh atau orang yang berniat jahat kepada kita akan merasa menyerupai berada di tengah-tengah bahari yang luas. Sehingga tidak bisa melaksanakan kejahatannya terhadap kita. Disebutkan, mereka yang secara rutin mengamalkan Hizib Bahr, maka orang tersebut akan kondusif dari ancaman mati karam maupun mati terbakar.
Sebagai Hizib yang diberikan atau dituntun eksklusif oleh Rasullullah, maka Hizib Bahar ini sangat dipercaya keampuhannya atau faedahnya. Syaikh Al Syadzili sendiri merupakan tokoh dan ulama yang sangat dipercaya dan dikenal sebagai ulama dengan keunggulan yang sangat matang dalam keilmuan fiqihnya. Karena itu tidak heran jikalau Hizib Bahr masih diamalkan oleh para pengikut Tarekat Syadzili maupun umat Islam pada umumnya.
Beberapa orang tidak hanya melafalkan Hizib Bahr secara rutin. Namun Hizib Bahr juga dituliskan di pintu-pintu gerbang atau pintu rumah. Maksudnya biar niatan jelek tidak akan masuk ke dalam rumah yang dilindungi tersebut. Namun yang perlu menjadi catatan yakni siapapun yang menglamalkannya dihentikan menimbulkan khasiat Hizib Bahr sebagai pelindung, namun ia hanyalah media atau doa dan tuntunan untuk memohon pemberian dari Allah semata. Jadi, menyimpan Hizib Bahr sebagai jimat tentu tak dibenarkan.
Manfaat mengamalkan Hizib Bahr apabila dilakukan secara kontinu dipercaya akan terlindungi dari segala bala dan mara bahaya. Tidak hanya bermanfaat pada keadaan genting menyerupai peperangan, Hizib Bahr juga melindungi diri atau daerah tinggal dari niat jelek orang jahat. Misalnya, jikalau ada yang hendak mencuri di rumah , dengan Hizib Bahr, maka niatan jelek tersebut biasanya akan gagal dengan sendirinya. Tentu bagaimana dan menyerupai apa khasiatnya yakni hanya bila Anda meyakini.
Sejarah Hizib Bahr berdasarkan sumber yang terpercaya dibentuk pada ketika Syaikh Abu Al Hasan al-Syadzili sedang berlayar di bahari Merah. Kemudian bahtera berhenti selama berhari-hari ditengah bahari alasannya yakni tidak ada angin bertiup sama sekali. Lalu diceritakan bahwa Syaikh Al Syadzili melihat Rasullullah yang menuntun dia melafadzkan doa-doa. Setelah itu, usai doa-doa tiba-tiba angin kembali bertiup sehingga bisa mendorong bahtera yang tadinya tak bergerak ditengah laut. Karena itu doa ini disebut Hizib Bahr atau senjata laut.
Khasiat Hizib Bahr akhirnya sangat akrab dengan benda air atau laut. Hal ini alasannya yakni sejarah asal mula doa ini terjadi. Dengan melafaldkan Hizib Bahr maka musuh atau orang yang berniat jahat kepada kita akan merasa menyerupai berada di tengah-tengah bahari yang luas. Sehingga tidak bisa melaksanakan kejahatannya terhadap kita. Disebutkan, mereka yang secara rutin mengamalkan Hizib Bahr, maka orang tersebut akan kondusif dari ancaman mati karam maupun mati terbakar.
Sebagai Hizib yang diberikan atau dituntun eksklusif oleh Rasullullah, maka Hizib Bahar ini sangat dipercaya keampuhannya atau faedahnya. Syaikh Al Syadzili sendiri merupakan tokoh dan ulama yang sangat dipercaya dan dikenal sebagai ulama dengan keunggulan yang sangat matang dalam keilmuan fiqihnya. Karena itu tidak heran jikalau Hizib Bahr masih diamalkan oleh para pengikut Tarekat Syadzili maupun umat Islam pada umumnya.
Beberapa orang tidak hanya melafalkan Hizib Bahr secara rutin. Namun Hizib Bahr juga dituliskan di pintu-pintu gerbang atau pintu rumah. Maksudnya biar niatan jelek tidak akan masuk ke dalam rumah yang dilindungi tersebut. Namun yang perlu menjadi catatan yakni siapapun yang menglamalkannya dihentikan menimbulkan khasiat Hizib Bahr sebagai pelindung, namun ia hanyalah media atau doa dan tuntunan untuk memohon pemberian dari Allah semata. Jadi, menyimpan Hizib Bahr sebagai jimat tentu tak dibenarkan.