Sistem Tata Surya: Pengertian, Susunan, & Teori Pembentukannya| Hai bro & sist kali isu seputar apa itu tata surya ?.. teori pembentukan tata surya dan susunan dalam tata surya itu sendiri. Pertama-tama kita mulai dengan Apa itu Tata Surya ?.. Secara umum, Pengertian Tata Surya ialah kumpulan benda-benda langit yang terdiri dari sebuah bintang yang disebut matahari sebagai inti dan benda atau semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Tata Surya terdiri dari matahari, planet-planet dan seluruh benda-benda di angkasa yang beredar mengelilinya. Planet-planet penyusun tata surya kita ialah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus.
Teori Pembentukannya dan Asal-Usulnya
Banyak hipotesis ihwal asal permintaan tata surya dan teori-teori pembentuka tata surya berdasarkan yang dikemukakan para jago antara lain sebagai berikut...1. Teori Pembentukan Tata Surya Pada Hipotesis Nebula
Teori nebula menyebutkan bahwa pada awalnya tata surya berupa kabut raksasa yang mana kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut nebula dan unsur gas yang sebagian besar ialah hidrogen. Akibat dari gaya gravitasinya menciptakan kabut menyusut dan berputar dengan arah tertentu, suhu kabut memanas, dan kesudahannya menjadi bintang raksasa (matahari). Matahari tersebut berputar, menyusur, dan semakin cepat menciptakan cincin gas dan es terlontar ke sekeliling matahari. Dari gaya gravitasi, menciptakan gas-gas memadat seiring dengan penurunan suhunya menciptakan terbentuknya planet dalam dan planet luar. Menurut Laplace bahwa orbit berbentuk hampir melingkar dari planet-planet merupakan konsekuensi dari pembentukan mereka. Mengenai teori nebula pertama kali dikemukakan oleh Emanuel Swedenborg (1688-1772) pada tahun 1734 disempurnakan oleh Immanuel Kant (1724-1804) di tahun 1775. Hipotesis serupa juga dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace secara independen di tahun 1796 sehingga mengapa hipotesis ini lebih dikenal dengan sebutan Hipotesis Nebula Kant-Laplace.
2. Teori Pembentukan Tata Surya Pada Hipotesis Planetisimal
Teori planetisimal menyampaikan bahwa tata surya kita terbentuk dari adanya bintang yang lewat cukup erat dengan matahari, pada awal pembentukan matahari. Kedekatan tersebut menciptakan tonjolan pada permukaan Matahari, dan bersama proses internal Matahari, menarik materi berulang kali dari Matahari.
Dari imbas gravitasi bintang menciptakan terbentuk dua lengan spiral yang memanjang dari Matahari. Sedangkan penggalan besar dari materi tertarik kembali, dan sebagian lainnya akan tetap di orbit, mendingin dan memadat, dan menjadi benda-benda yang berukuran kecil yang disebut dengan planetisimal dan bagi beberapa yang besar sebagai protoplanet. Objek-objek tersebut kemudian bertabrakan dari waktu-ke waktu dan membentuk planet dan bulan, sedangkan untuk sisa-sisa materi lainnya menjadi komet dan asteroid.
3. Teori Pembentukan Tata Surya Pada Hipotesis Pasang Surut Bintang
Berdasarkan teori pembentukan tata surya dalam hipotesisi pasang surut bintang bahwa planet dianggap terbentuk lantaran mendekatnya bintang lain kepada Matahari. Keadaannya hampir dalam keadaan bertabrakan mengakibatkan tertariknya sejumlah besar materi dari matahari dan bintang lain tersebut oleh gaya pasang surut bversama mereka, kemudian terkondensasi menjadi planet. Namun hal ini dibantah oleh astronom Harold Jeffreys tahun 1929 membantah bahwa tabrakan mengenai hal itu mustahil terjadi, begitupun berdasarkan astronom Henry Norris Russell. Hipotesisi pasang surut pertama kali ditemukan oleh James Jeans pada tahun 1917.
4. Teori Pembentukan Tata Surya Pada Hipotesis Bintang Kembar
Menurut teori pembentukan tata surya pada hipotesis bintang kembar yang berisi bahwa dahulu tata surya kita terdiri dari dua bintang yang mempunyai ukuran yang hampir sama ukurannya dan berdekatan dimana salah satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil. Serpihan tersebut terperangkap oleh gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai mengelilinya berdasarkan Fred Hoyle (1915-2001) di tahun 1959 sebagai penemu hipotesisi bintang kembar.
5. Teori Pembentukan Tata Surya Pada Hipotesis Proto Planet (Awan Debu)
Teori pembentukan tata surya pada hipotesisi proto planet dikemukakan oleh Carl Van Wezsaecker, G.P. Kuipper dan Subrahmanyan Chandrasekar. Teori hipotesisi planet terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu dimana terdapat gumpalan awan dan deb yang bertebaran di angkasa. Selama kurang lebih 5.000 juta tahun yang lali, salah satu awan gas tersebut mengalami pemantapan. Pada proses pemantapan tersebut partikel-partikel tertarik ke sentra awan dan membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin.
Selanjutnya gumpalan bola gas tersebut memipih berbentuk cakram. Partikel-artikel di penggalan tengah cakram kemudian saling menekam sehingga menjadikan panas dan menjadi berpijar (matahari). Bagian yang lebih luar berputar sangat cepat sehingga tercepah menjadi gumpalan-gumpalan kecil. Gumpalan kecil berpilin juga akan mengalami pembekuan dan menjadi planet serta satelit.
6. Teori Pembentukan Tata Surya Pada Hipotesis The Big Bang
Teori yang menyatakan bahwa suatu massa sangat besar dan mempunyai berat jenis yang besar juga. Karena terdapat reaksi inti, maka massa tersebut meledak dengan hebatnya (big bang). Bagian tersebut berantakan dengan cepat menjauhi sentra ledakan. Setelah berjuta-juta tahun, bagian-bagian yang berantakan tersebut membentuk kelompok-kelompok dengan berat jenis yang lebih rendah. Kelompok tersebut menjadi galaksi kini ini.
Sejarah Penemuan
Sejak dulu telah diketahui lima planet yang terdekat dengan matahari selain bumi yakni merkurius, venus, mars, jupiter, dan saturnus yang mana banyak bangsa didunia mempunyai nama-nama tersendiri untuk setiap planet tersebut. Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di tandai dengan ditemukannya teleskop refraktor oleh Galileo Galilei di tahun 1964-1642 sehingga sanggup melihat lebih luas yang tak sanggup dilihat dengan mata telanjang. Dari teleskop tersebut diketahui bahwa venus mengelilingi Matahari dari perubahan posisi venus terhadap matahari, hal ini memperkuat teori heliosentris, bahwa matahari ialah sentra alam semesta, bukan bumi, yang sebelumnya digagas oleh Nicolaus Copernicus 1473-1543. Pengaturan heliosentris ialah matahari dikelilingi oleh mercury ke saturnus.Model Heliosentris Copernicus dalam naskah. Teleskop temuan galileo terus dikembangkan menyerupai ilmuan Christian Huygens (1629-1965) yang menemukan Titan, satelit saturnus, yang hampir dua kali dari jarak orbit bumi-jupiter.
Tidak hanya dari perkembangan teleskop, terdapat temuan Johannes Kepler 1571-1630 yang disebut dengan hukm kepler sebagai perhitungan gerak benda-benda langit dan kekerabatan satu dengan yang lain. Dan pada puncaknya, terdapat aturan gravitasi yang ditemukan oleh Sir Isaac Newton 1642-1727 dari kedua temuan tersebut menciptakan pencaharian dan perhitungan benda-benda langit selanjutnya semakin berkembang.
Tahun 1781, uranus ditemukan oleh William Herschel 1738-1822 dari perhitungan teliti dari orbi planet uranus dan dari situlah ditemukan planet neptunus agustus 1846 dan pluto tahun 1930 bahwa dari planet uranus terdapat planet pengganggu planet pengganggu tersebut ialah neptunus dan pluto.
Semakin berkembangnya zaman. Para astronom kemudian menemukan sekitar 1.000 objek kecil diluar neptunus yang disebut objek trans-Neptunus yang juga mengelilingi matahari dimana disana terdapat 100.000 objek yang menyerupai dengan objek sabuk kuiper (sabuk kuiper ialah penggalan dari objek-objek trans netunus). Belasan benda langit termasuk dalam objek sabuk kuiper di antaranya Quaoar (1.250 km pada juni 2002), Huya (750 km pada Maret 2000), Sedna (1.800 km pada maret 2004), Orcus, Vesta, Pallas, Hygiea, Varuna, dan 2003 EL61 (1.500 km ada mei 2004).
Susunan Tata Surya dan Benda-Benda Langit Lainnya
Di sekitar Matahari terdapat 8 planet dimana sebelumnya terdaat 9 planet namun lantaran ukurannya sangat kecil dan melanggar orbit. 8 planet tersebut ialah merkurius, venus, bumi, mars, yupiter, saturnus, urans, neptunus. kedelapan planet tersebut mengelilingi matahari sebagai sentra atau inti tata surya.1. Matahari
Matahari ialah sentra tata surya kita. Garis tengah kurang lebih 1.392.500 km. Tersusun dari 70% gas hidrogen dan 25% gas helium serta 5% gas lainnya. Jarak Matahari dengan bumi kurang dari 150 juta km. Suhu luarnya kira-kira 60.000 Celcius.Bagian-bagian dari Matahari adalah
- Fotosfer
- Kromosfer
- Prominensa
- Korona
- Bintik Matahari
2. Planet-Planet Yang Mengelilingi Matahari
Gerakan planet mengelilingi matahari disebut dengan rotasi. Seperti yang terdapat diatas bahwa planet yang mengelilingi matahari ada 8 yaitu sebagai berikut..- Merkurius, adalah planet yang terdekat dengan Matahari dan terkecil (0,055 massa bumi). Terdapat kawah terbesar yang disebut dengan kolaris. Planet ini juga disebut dengan bintang pagi atau bintang malam dimana waktu edarnya 88 hari, jaraknya dengan matahari ialah 58 juta km. Merkurius tidak mempunyai satelit alami.
- Venus adalah planet yang ukurannya menyerupai bumi yaitu 0,815 massa bumi. Seperti bumi, planet venus mempunyai selimut kulit silikat yang tebal dan juga berinti besi, atmosfernya tebal dan mempunyai kegiatan geologi. Namun planet ini lebih kering dari pada bumi dan mempunyai atmosfer lebih padat dari pada bumi. Venus tidak mempunyai satelit. Venus ialah planet terpanas dengan suhu permukaan mencapai 400 C, kemungkinan besar disebabkan dari jumlah gas rumah beling yang terkandung dalam atmosfer. Sampai kini ini kegiatan geologi Venus belum sanggup dideteksi, akan tetapi lantaran planet ini tidak mempunyai medan magnet yang sanggup mencegah habisnya atmosfer, dikala ini diduga bahwa sumber atmosfer venus berasal dari gunung berapi.
- Bumi adalah planet penggalan dalam yang terbesar dan terpadat, planet yang satu-satunya diketahui mempunyai kegiatan geologi dan mempunyai makhluk hidup. Hidrosfer-nya yang cair ialah khas di antara planet-planet kebumian da merupakan satu-satunya planet yang diamati mempunyai lempeng tektonik. Atmosfer bumi sangat berbeda dengan planet-planet lainnya, lantaran dipengaruhi oleh keberadaan makhluk hidup yang menghasilkan 21% Oksigen. Bumi mempunyai satu satelit, bulan, satu-satunya satelit terbesar dari planet kebumian di dalam tata surya.
- Mars atau planet merah atau bintang belek yang revolusi 687 hari dan rotasinya 24,6 jam. Suhu tertinggi di permukaannya 500-600 Celcius. Planet yang mempunyai 2 satelit yaitu fobos dan deimos. Jarak mars dari matahari yaitu sekitar 1,52
- Yupiter merupakan planet dengan ukuran 318 kali massa bumi dan 2,5 kali massa adonan dari seluruh planet lainnya. Kandungan utamanya ialah hidrogen dan helium. Sumber panas dalam Yupiter mengakibatkan timbulnya ciri semi-permanen pada atmosfernya, sebagai pola pita-pita awan dan bintik merah raksasa. Sejauh ini, Yupiter mempunyai 63 satelit diantaranya terdapat 4 terbesar yaitu Ganymede, Callisto, Lo, dan Europa menampakan kemiripan dengan planet kebumian, contohnya gunung berapi dan inti yang panas. Ganymede, merupakan satelit terbesar di Tata Surya yang berukuran lebih besar dari ada Merkurius.
- Saturnus merupakan planet yang dikenal sebagai sistem cincinnya, dan mempunyai beberapa kemiripan dengan Yupiter, sebagai pola komposisi atmosfernya. Saturnus bervolume 60% dari Yupiter, dan mempunyai berat kurang dari sepertiga Yupiter atau 95 kali massa bumi, sehingga sanggup dikatakan bahwa planet Saturnus merupakan planet yang tidak padat di Tata Surya. Saturnus mempunyai 60 satelit yang dimana yang diketahi sejauh ini dua diantaranya ialah Titan dan Enceladus dimana telah menawarkan aktvitas geologis, meskipun hampir terdiri dari es saja. Titan berukuran lebih besar dari Merkurius dan satu-satunya satelit di tata surya yang mempunyai atmosfer yang berarti.
- Uranus adalah planet dengan massa 14 kali massa bumi yang dikategorikan sebagai planet paling ringan di antara planet-planet luar dan orbitan 90 derajat pada ekliptika dalam mengedari matahari. Inti planet ini sangat hambar dibandingkan dengan gas raksasa lainnya yang hanya mempunyai memancarkan sedikit energi panas.
- Neptunus atau planet kembar, dikatakan planet kembar lantaran mempunyai 2 buah satelit yaitu Triton dan Neroid. Revolusi dari Neptunus ialah 164,8 tahun dan rotasinya 16,1 jam. Neptunus merupakan planet yang sedikit lebih kecil dari Uranus, dan bermassa 17 kali dari massa bumi, sehingga lebih padat.
Planet Dalam
Adapun dasar penggolongan yang dikatakan planet dalam ada dua macam yakni:1. Pada orbit bumi planet dalam yaitu Merkurius dan Venus
2. Keberadaan asteroid planet dalam yaitu Merkurius, Venus, Bumi dan Mars.
Planet Luar
Planet-planet luar ialah yang tidak termasuk dari planet dalam yakni mars, yupiter, saturnus, uranus, dan neptunus.Benda-Benda Langit Lainnya
Selain dari planet-planet diatas, Tata Surya juga mempunyai benda-benda langit sebagai anggota dengan lintasan yang berbeda yaitu sebagai berikut...- Satelit adalah benda langit yang mengiringi planet selama mengelilingi Matahari. Salitet dibedakan menjadi dua macam yaitu satelit alam dan satelit buatan. Satelit ialah adalah satelit yang sudah ada dalam tata surya tanpa buatan oleh manusia. Sedangkan satelit buatan ialah satelit yang dibentuk oleh insan dan diluncurkan menggukana roket dengan tujuan tertentu.
- Meteoroid adalah benda-benda langit yang kecil melayang-layang di angkasa luar, atau juga sering disebut dengan bintang beralih. Meteoroid yang terlalu erat dengan Bumi sanggup terpengaruh oleh gaya gravitasi Bumi sehingga masuk ke Bumi. Meteroid akan bergesekan dengan atmosfer bumi sehingga menjadikan bunga api. Cahaya bunga api disebut dengan meteor atau bintang jatuh sanggup juga disebut dengan bintang beralih.
- Komet adalah bola berpijar yang mempunyai ekor cahaya, sehingga sering disebut dengan bintang berekor. Komet muncul di tata surya dan sanggup dilihat pada waktu tertentu. Komen yang paling populer ialah komet Halley yang muncul sekitar 76 tahun sekali.
- Asteroid adalah benda-benda langit yang berukuran kecil mengedari matahari pada lintasan tertentu. Umumnya asteroid mempunyai lintasan edar di antara lintasan edar Mars dan Yupiter. Lintasan asteroid tersebut dinamakan dengan Sabuk Asteroid yang kini ini telah dikenal ialah ceres dengan diameter 975 km, juno dengan diameter 265 km, vesta dengan diameter 530 km dan pallas 535 km.
Baca Juga:
Pengertian Biosfer: Apa itu Biosfer ?..Pengertian Meteor, Apa itu Meteor ?..
Pengertian Hidrologi: Apa itu Hidrologi
Pengertian Revolusi Bumi: Apa itu Revolusi Bumi ?..
Pengertian Komet, Apa itu ?..
Tata Surya: Pengertian, Fungsi, dan Bagian-Bagian Matahari
Ciri-Ciri Struktur Lapisan Atmosfer
Pengertian Litosfer: Apa Itu Litosfer ?..
Pengertian Hidrosfer: Apa itu Hidrosfer ?..
Pengertian Atmosfer dan Lapisan-Lapisan Atmosfer
Pengertian, Bentuk, Ciri-Ciri dan Macam-Macam Galaksi
Demikianlah isu mengenai Sistem Tata Surya: Pengertian, Susunan, & Teori Pembentukannya. Semoga teman-teman sanggup mendapatkan dan bermanfaat bagi kita semua baik itu pengertian sistem tata surya, pengertian tata surya, teori pembentukan tata surya, sejarah inovasi tata surya, susunan tata surya, planet-planet tata surya, benda-benda langit lainnya. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman.