Terdapat beberapa macam penyakit pada bayi dan balita. Ada yang ringan dan ada juga yang cukup berat. Penyakit yang ringan umumnya sanggup ditangani di rumah. Namun, bila sakit berlanjut, sebaiknya Anda membawa bayi ke puskesmas atau dokter terdekat. Berikut yakni beberapa macam penyakit pada balita dan bayi lengkap dengan cara pengobatannya. Langsung saja kita simak yang pertama:
1. Biang Keringat
Biang keringat yakni kelainan kulit pada bayi yang disebabkan oleh kelenjar keringat yang tersumbat. Penyebab biang keringat yakni lantaran kelejar keringat pada bayi belum berfungsi secara tepat sehingga sanggup tersumbat. Gejala yang umumnya terlihat yakni bayi menjadi rewel lantaran merasa gatal.
Cara mengatasi biang keringat yakni dengan menaburi bedak bayi pada area yang gatal. Bedak bayi sanggup menyerap keringat sehingga kulit menjadi kering. Sebelumnya keringkan badan bayi dengan cara mengelapnya dengan wash lap yang telah dibasahi air dingin. Setelah itu lap kembali dengan handuk kering yang lembut, barulah diberi bedak bayi. Jika bayi tetap rewel, berikan bedak khusus yang mengandung calamine dan menthol. Baju bayi yang lembap lantaran keringat sebaiknya diganti.
Cara mencegah biang keringat yakni dengan tidak mengenakan pakaian yang tidak ketat dan pakaian harus terbuat dari katun.
2. Ruam Popok
Ruam popok yakni radang kulit yang biasa terjadi di kawasan yang ditutupi popok. Penyebab terjadinya ruam popok yakni lantaran kulit terlalu sering terkena dengan air seni atau tinja yang terdapat pada popok sehingga kulit tampak kemerahan yang kadang disertai bintil-bintil.
Cara mengatasi ruam popok yakni mengeringkat pantat bayu dengan kain lembut. Kemudian olesi kulit yang terkena ruam dengan salep kulit. Hindari pemakaian sabun mandi dan bedak bayi pada area yang mengalami ruam. Hal itu justru mengakibatkan terjadinya penumpukan kotoran pada kulit. Apabila ruam popok meluas ke tempat lain dan bayi menjadi kesakitan, segera bawa ke puskesmas atau dokter.
Cara mencegah ruam popok yakni dengan menghindari penggunaan popok atau celana yang terbuat dari materi plastik, karet, wol, nilon, atau materi lain yang sulit menyerap cairan. Hindari mengikat popok terlalu kuat.
3. Kerak Kepala
Kerak kepala yakni peradangan terutama di kawasan kulit yang kaya kelenjar minyak atau kelenjar lemak kulit. Penyebab kerak kepala yakni lantaran kelenjar minyak yang ada di rambut belum berfungsi dengan baik. Ketika kulit kepala bayi terkena debu dan kotoran, maka kotoran itu akan melekat dan membentuk sisik-sisik halus. Apabila dibiarkan, sisik-sisik halus ini akan menebal dan membentuk kerak (dermatitis seboroik ringan). Kerak ini sanggup mengelupas sesudah terlepas dari kulit ari.
Cara mengatasi kerak kepala yakni dengan mengoleskan minyak kelapa atau baby oil di potongan kulit yang bersisik. Pijat kawasan tersebut secara perlahan dan lembut. Kemudian sisir rambut bayu dengan sisir khusus bayi secara perlahan. Dapat juga menggunakan jari yang sudah menggunakan sarung tangan yang terbuat dari materi lembut atau plastik lentur yang halus. Kapas yang steril juga sanggup digunakan. Kemudian, basuh rambut bayi dengan menggunakan sampo khusus bayi. Hindari pemakaian air hangat supaya kulit kepala bayi tidak lembap. Jika kerak kepala tidak berhasil hilang, kulit kepala bayi sanggup diberi obat yang sanggup menekan produksi kelenjar minyak. Jika puncak kepala berwarna merah dan mengeluarkan cairan kuning berminyak, segera bawa bayi ke puskesmas atau dokter.
Cara mencegah kerak kepala yakni mencukur pendek rambut bayi. Lebih baik bila digunduli. Hindari memberi bedak atau talk di kepala lantaran justru sanggup menciptakan kerak menjadi semakin tebal. Hindari penggunaan topi atau epilog kepala pada bayi kecuali bila memang sangat diperlukan. Jaga suhu kamar bayi supaya tetap sejuk.
4. Infeksi Jamur
Infeksi jamur juga sanggup menyerang bayi. Bahkan bayi lebih rentan terinfeksi jamur dibandingkan dengan orang dewasa. Hal itu disebabkan lantaran kulit bayi lebih tipis sehingga kurang berpengaruh melindungi tubuh. Jamur yang sering menginfeksi bayi yaitu candida, dermatofita, dan Pityrosporum orbiculare.
Cara mengatasi benjol jamur bergantung dengan gejala. Jika muncul ruam (bintil-bintil merah) pada kulit bayi, segera bawa bayi ke puskesmas atau dokter. Jika hanya terjadi ruam popok, penanganannya sama menyerupai cara mengatasi ruam popok. Jika benjol jamur dibiarkan, maka sanggup meluas.
Cara mencegah benjol jamur yakni dengan menjaga biar kulit bayi selalu bersih, tidak ada keringat, dan tidak lembap. Memandikan bayi secara rutin dan berikan bedak bayi sesudah mandi. Gantilah popok bila sudah lembap atau kotor. Gunakan pakaian yang terbuat dari katun supaya sanggup menyerap keringat dengan baik. Hindari pakaian dan kaos kaki yang terlalu ketat. Gunakan sepatu yang tidak sempit.
5. Eksim
Eksim yakni penyakit pada bayi yang ditandai dengan kulit tampak kemerah-merahan dan terdapat gelembung kecil yang berisi air. Gelembung tersebut sanggup menciptakan bayi gatal ketika pecah akhir digaruk. Penyakit ini juga disebut kutu air.
Penyakit ini biasa disebabkan oleh alergi. Oleh lantaran itu, hindari bayi dari debu dan bulu binatang. Bawa bayi ke dokter terdekat untuk diberikan obat pengurang rasa gatal.
6. Muntah
Muntah pada bayi terjadi lantaran gerak peristaltik (gerakan otot untuk membawa makanan turun ke lambung) pada kerongkongan bayi yang belum berfungsi sempurna. Penyebab muntah yakni posisi menyusui yang tidak tepat, bayi ditidurkan sesudah makan, dan kekenyangan.
Cara mengatasi muntah yakni ketika bayi mengambarkan tanda-tanda akan muntah, bayi diberdirikan atau ditelungkupkan sambil ditepuk-tepuk punggungnya. Berikan minum sesudah bayi muntah. Hindari memberinya minum ketika muntahnya belum akhir lantaran bisa mengakibatkan bayi tersedak.
Cara mencegah bayi muntah yakni dengan memiringkan 45 derajat posisi bayi ketika menyusui dengan kepala lebih tinggi daripada kaki. Jangan memperlihatkan minum atau ASI ketika bayi menangis, tenangkan terlebih dahulu. Setelah menyusui, berdirikan bayi sambil ditepuk-tepuk punggungnya.
7. Kuning
Kuning pada bayi sanggup disebabkan oleh penyakit atau lantaran organ hati belum berfungsi sempurna. Jika potongan putih mata bayi menjadi kuning ketika menyusui, berarti penyakitnya disebabkan oleh penyakit. Segeralah bawa ke dokter apabila kuning pada bayi disebabkan oleh penyakit. Cara mencegah kuning pada bayi yakni dengan menjemur bayi di bawah sinar matahari pagi.
8. Kembung
Kembung yakni penyakit yang disebabkan lantaran bayi terlalu banyak menelan angin ketika menyedot botol dot sehingga perutnya menjadi kembung. Gejala kembung yakni perut sedikti membesar, bayi menangis keras lantaran sakit perut, dan sering buang angin.
Cara mengatasi kembung yakni mengoleskan minyak telon ke perutnya. Namun bila disertai demam sebaiknya bayi dibawa ke puskesmas atau dokter.
Cara mencegah perut kembung yakni dengan mengenakan pakaian hangat pada bayi supaya tidak masuk angin.
9. Demam
Demam yakni tanda-tanda suatu penyakit menyerupai batuk, pilek, radang tenggorokan, diare, dan benjol susukan pencernaan. Cara menangani demam yakni memberinya cairan dan gizi yang cukup, beri bayi istirahat, dan mengompres bayi dengan air hangat. Segera bawa ke dokter bila demam tak kunjung turun.
10. Kejang
Kejang yakni penyakit yang ditandai dengan kontraksi otot yang berlebihan akhir demam tinggi. Cara mengatasi kejang sama halnya dengan cara mengatasi demam.
11. Batuk
Batuk yakni penyakit yang disebabkan oleh adanya benjol susukan pernapasan dan juga alergi. Cara mengatasi kerikil yakni dengan membawa bayi ke puskesmas atau dokter. Hindari memberi es, permen, atau makanan berminyak kepada bayi. Sebaiknya Anda menggunakan masker supaya tidak tertular.
12. Pilek
Pilek yakni penyakit yang umum diderita balita. Hal ini dikarenakan sistem imun badan bayi masih lemah. Balita umumnya terkena pilek enam hingga delapan kali per tahun atau dua bulan sekali. Penyakit ini sanggup sembuh dengan sendirinya. Balita harus banyak istirahat dan beri banyak minum. Berikanlah asupan gizi yang baik untuk menjaga daya tahan tubuh.
13. Diare
Diare yakni penyakit yang ditandai dengan frekuensi buang air besarnya yang semakin sering dan feses mencair. Diare umumnya disebabkan oleh virus, bakteri, parasit, alergi susu, dan benjol lainnya. Gejala diare disebabkan oleh makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi, bermain dengan mainan yang sudah terkontaminasi, tidak memasak air hingga matang, kebiasaan memasukan tangan ke dalam mulut, tidak mencuci tangan bayi dengan higienis sesudah buang air, dan pembersihan botol susu yang kurang bersih. Cara mengatasi diare yakni dengan memberinya oralit dan sup.
14. Kurang Gizi
Penyakit ini disebabkan lantaran bayi kekurangan gizi yang diharapkan terutama protein. Cara menangani kurang gizi yakni dengan memperlihatkan gizi yang seimbang kepada bayi. Jika tidak bisa membeli susu, ganti dengan telur.
Sumber:
- Juniriana, Rita. 2007. Mengenal Penyakit-Penyakit Balita dan Anak. Jakarta: Sunda Kelapa Pustaka
Anda bisa request artikel perihal apa saja, kirimkan request Anda ke