Bambang Sucitra Rabi

Prabu Gandabayu, raja negara Pancalareja memerintahkan kepada patihnya :

“Wahai Patih Drestaketu undangkanlah ke seluruh pelosok neragara bahwasanya puteriku Dewi Gandawati kubuat sayembara perang. Barang siapa dapat mengalahkan saudara tuanya, yaitu Raden Arya Gandamana, akan kujodohkan dengannya”.

Patih mundur untuk mengundangkan titah raja Gandabayu.

Sucitra - Drupada

Tersebarlah berita tersebut dan sampai ke telinga raja Astina, Prabu Pandudewanata, sekembalinya berburu di hutan Jatilengkeh. Dipanggilnya Bambang Sucitra hendaknya ia ikut dalam sayembara perang di negara Pancalareja untuk mendapatkan Dewi Gandawati. Berangkatlah Bambang Sucitra ke Pancalareja diikuti kyai Semar, Nalagareng dan Petruk.


Prabu Selamuda Raja kerajaan Parangpitu juga ikut dalam sayembara perang di Pancalareja tetapi dapat dikalahkan oleh Gandamana. Begitu pula raja dari kerajaan Paranggubarja, Prabu Waraida juga dapat dikalahkan oleh Arya Gandamana.

Datanglah Bambang Sucitra memasuki sayembara, untuk pertama kalinya dapat dikalahkan oleh Gandamana. Setelah mendapatkan pertolongan dari Prabu Pandudewanata dengan diberikan aji bertuah “sangsangan” (kalung), akhirnya Sucitra dapat mengalahkan Gandamana.

Prabu Gandabayu memanggil Bambang Sucitra dan dijodohkan dengan Dewi Gandawati. Setelah itu Bambang Sucitra diangkat menjadi pangeran adipati dengan gelar Prabu Anom Drupada dengan disaksikan Raden Arya Gandamana dan seluruh isi istana  Pancalareja.

Bersukacitalah seluruh kraton merayakan penobatan Bambang Sucitra.

Mangkunagara VII
Serat Pedalangan Jilid VII
LihatTutupKomentar