Ternak jangkrik sanggup menjadi acara sampingan yang cukup menghasilkan. Jangkrik yang banyak dipakai sebagai pakan ikan, burung dan reptil peliharaan, permintaannya cenderung meningkat. Ternak jangkrik ini sanggup dilakukan dalam skala yang kecil, menengah maupun besar. Dalam melaksanakan ternak binatang tersebut, peternak harus sanggup mengawinkan jangkrik dengan benar. Proses ini dimulai dengan cara membedakan jangkrik jantan dan betina, menentukan indukan untuk lalu mengawinkannya.
Jenis Kelamin Jangkrik dan Memilih Indukan
Bibit jangkrik yang sering diternakkan ialah jenis G. testaclus dan G. minratus. Indukan yang baik ialah yang ditangkap dari alam liar. Untuk membedakan apakah indukan tersebut jantan atau betina, maka kita sanggup melihat bab ekornya. Cara membedakan jangkrik jantan dan betina dengan melihat ekornya menjadi cara paling gampang mengetahui jenis kelamin jangkrik. Jika ekornya ada dua, itu menjadi ciri dari jangkrik jantan. Sedangkan jangkrik betina akan mempunyai tiga helai ekor, dimana ekor yang tengah merupakan alat untuk mengeluarkan telur.
Sedangkan ciri dari indukan yang baik ialah mempunyai antena atau sungut yang masih panjang. Anggota-anggota badannya masih lengkap, dengan tubuh yang warnanya mengkilap. Ciri lainnya ialah bergerak dengan gesit dan bisa melompat jauh. Untuk jangkrik jantan, calon indukan yang baik ialah yang bunyi derikannya keras dan permukaan punggung atau sayap bergelombang serta kasar. Pengetesan untuk mengetahui indukan yang baik juga harus dilakukan dengan memegang jangkrik. Jika pada lisan atau duburnya mengeluarkan cairan, maka jangkrik tersebut tidak bisa dijadikan indukan.
Cara Untuk Mengawinkan Jangkrik
Cara mengawinkan jangkrik dimulai dengan mempersiapkan tempatnya. Kandang daerah mengawinkan jangkrik sebaiknya seolah-olah dengan habitat alaminya. Olesi dinding sangkar dengan tanah liat dan semen putih. Beri dedaunan kering dari daun pisang, jati dan serutan kayu. Siapkan juga kolam tanah atau pasir untuk daerah jangkrik bertelur. Untuk pakannya, bisa diberikan sawi, kubis, bayam, kangkung, daun papaya dan lainnya, dalam jumlah yang cukup.
Suplemen makanan juga bisa diberikan pada indukan jangkrik yang akan dikawinkan. Suplemen tersebut sanggup berupa kuning telur dari telur bebek, bekatul atau tepung ikan. Tips yang sering diberikan pada cara ternak jangkrik untuk pemula ini diyakini bisa menciptakan jangkrik menghasilkan telur dalam jumlah yang lebih banyak, dengan kualitas yang lebih baik.
Pada proses perkawinan, indukan-indukan yang dikawinkan seharusnya berasal dari spesies jangkrik yang sama. Perkawinan tersebut tidak akan terjadi kalau spesies jangkriknya berbeda. Jumlah indukan jantan serta betina yang dimasukkan ke dalam satu sangkar perkawinan ialah dalam perbandingan 2:10. Kaprikornus ada dua ekor jantan yang dimasukkan bersama 10 ekor betina. Cara membedakan jangkrik jantan dan betina akan sangat diharapkan disini, biar tidak terjadi kesalahan dalam menentukan jenis kelamin jangkrik.